Saat musim hujan datang, bukan hanya genangan air dan udara lembap yang harus diwaspadai. Salah satu ancaman serius yang kerap muncul bersamaan dengan musim hujan adalah demam berdarah dengue (DBD). Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk ini sangat aktif pada pagi dan sore hari, dan berkembang biak di tempat-tempat dengan genangan air bersih.

PAFI TEMBILAHAN (PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA) mengajak masyarakat untuk lebih waspada dan mengenali bahaya demam berdarah, terutama di musim hujan. Dengan informasi yang tepat dan langkah pencegahan yang sederhana, kita bisa menurunkan risiko terkena penyakit ini.

Apa Itu Demam Berdarah?

Demam berdarah adalah infeksi virus yang ditandai dengan demam tinggi mendadak, nyeri otot dan sendi, ruam, hingga perdarahan di bawah kulit. Bila tidak ditangani dengan cepat dan tepat, demam berdarah bisa berkembang menjadi kondisi yang serius, bahkan mengancam nyawa.

Gejala demam berdarah biasanya mulai muncul 4–10 hari setelah digigit nyamuk yang terinfeksi virus dengue. Gejalanya bisa bervariasi dari ringan hingga berat, tergantung daya tahan tubuh dan usia penderita.

Gejala Umum yang Perlu Diwaspadai

PAFI TEMBILAHAN menekankan pentingnya mengenali gejala demam berdarah sejak awal. Berikut beberapa gejala yang umum muncul:

  1. Demam tinggi secara tiba-tiba (bisa mencapai 39–40°C)

  2. Nyeri otot dan sendi (sering disebut “breakbone fever”)

  3. Sakit kepala hebat dan nyeri di belakang mata

  4. Mual dan muntah

  5. Ruam merah di kulit

  6. Perdarahan ringan, seperti mimisan, gusi berdarah, atau memar tanpa sebab

Jika menemukan gejala-gejala tersebut, sebaiknya segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat. Deteksi dini sangat penting untuk menghindari komplikasi.

Mengapa Musim Hujan Menjadi Waktu Rawan?

Saat hujan turun, air akan menggenang di berbagai tempat seperti pot bunga, kaleng bekas, ember terbuka, dan talang air yang tidak mengalir. Tempat-tempat ini menjadi lokasi ideal bagi nyamuk Aedes aegypti untuk bertelur. Dalam waktu singkat, jentik nyamuk akan berkembang menjadi nyamuk dewasa yang siap menyebarkan virus dengue.

PAFI TEMBILAHAN mengingatkan bahwa pencegahan harus dimulai dari lingkungan sekitar. Semakin bersih dan bebas genangan, semakin kecil pula risiko penyebaran demam berdarah.

Langkah Sederhana untuk Mencegah DBD

Pencegahan adalah langkah terbaik untuk menghindari demam berdarah. Berikut beberapa langkah mudah yang bisa dilakukan di rumah:

  1. 3M Plus (Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang)

    • Menguras tempat penampungan air secara rutin.

    • Menutup rapat tempat penampungan air.

    • Mendaur ulang barang bekas yang bisa menjadi tempat berkembang biak nyamuk.

  2. Gunakan kelambu atau lotion anti-nyamuk

    • Terutama saat tidur siang atau malam, untuk menghindari gigitan nyamuk.

  3. Menanam tanaman pengusir nyamuk

    • Seperti serai, lavender, atau mint yang dipercaya dapat membantu mengusir nyamuk secara alami.

  4. Perhatikan kebersihan saluran air

    • Pastikan tidak ada air yang menggenang di selokan atau talang air.

  5. Ikut serta dalam fogging bila diperlukan

    • Fogging bisa membantu membunuh nyamuk dewasa, terutama saat kasus meningkat di lingkungan sekitar.

Peran PAFI TEMBILAHAN dalam Edukasi Kesehatan

Sebagai bagian dari PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA, PAFI TEMBILAHAN berkomitmen memberikan edukasi dan informasi yang mudah dipahami oleh masyarakat. Melalui penyuluhan, pembagian leaflet, hingga kampanye kebersihan lingkungan, PAFI turut aktif membantu pemerintah dalam mengendalikan penyebaran demam berdarah.

PAFI juga mengedukasi tentang pentingnya pengobatan tepat, tidak sembarangan mengonsumsi obat penurun demam, dan pentingnya hidrasi selama masa demam berdarah. Farmasis yang tergabung dalam PAFI juga dapat memberikan saran penggunaan obat yang tepat dan aman, khususnya untuk menghindari komplikasi yang tidak diinginkan.

Demam berdarah adalah penyakit yang bisa dicegah jika kita semua waspada dan peduli terhadap kebersihan lingkungan. Musim hujan bukan alasan untuk lengah, justru menjadi momen untuk lebih aktif melakukan pencegahan.

PAFI TEMBILAHAN mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga lingkungan, mengenali gejala demam berdarah sejak dini, dan tidak menunda pemeriksaan medis jika mengalami tanda-tanda yang mencurigakan. Dengan kebersamaan dan edukasi yang tepat, kita bisa mengurangi kasus demam berdarah dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat.