Pneumonia atau radang paru-paru adalah infeksi serius yang menyerang paru-paru dan bisa menyebabkan kesulitan bernapas, demam tinggi, hingga kematian, terutama pada anak-anak, lansia, dan orang dengan daya tahan tubuh lemah. Namun, kabar baiknya adalah pneumonia bisa dicegah—salah satunya melalui vaksinasi.

Dalam artikel ini, pafi Tembilahan (Persatuan Ahli Farmasi Indonesia) ingin mengajak masyarakat untuk lebih mengenal vaksin pneumonia, jenis-jenisnya, dan siapa saja yang disarankan untuk mendapatkannya. Dengan pemahaman yang baik, kita bisa melindungi diri dan orang-orang terdekat dari risiko pneumonia.

Apa Itu Pneumonia?

Pneumonia adalah infeksi yang menyebabkan peradangan pada kantung udara di paru-paru. Kantung ini bisa terisi cairan atau nanah, sehingga menyebabkan gejala seperti:

  • Batuk berdahak

  • Demam dan menggigil

  • Sesak napas

  • Nyeri dada saat bernapas

Menurut pafi, pneumonia dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme, termasuk bakteri, virus, dan jamur. Yang paling umum adalah bakteri Streptococcus pneumoniae, yang bisa dicegah dengan vaksin.

Mengapa Vaksin Pneumonia Penting?

Vaksin pneumonia bekerja dengan cara merangsang sistem imun untuk mengenali dan melawan bakteri penyebab pneumonia sebelum infeksi terjadi. Vaksin ini sangat penting terutama bagi:

  • Anak-anak di bawah 5 tahun

  • Lansia di atas 60 tahun

  • Orang dengan penyakit kronis (seperti diabetes, asma, atau penyakit jantung)

  • Penderita gangguan imun (termasuk HIV/AIDS)

pafi Tembilahan menegaskan bahwa vaksinasi pneumonia tidak hanya mencegah penyakit itu sendiri, tetapi juga komplikasi serius seperti sepsis atau meningitis.

Jenis-Jenis Vaksin Pneumonia

Ada dua jenis utama vaksin pneumonia yang tersedia dan disetujui secara luas. Keduanya memiliki peran penting dalam mencegah infeksi bakteri Streptococcus pneumoniae.

1. Vaksin PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine)

Jenis ini sering digunakan pada anak-anak, tetapi juga diberikan kepada orang dewasa dengan kondisi medis tertentu. PCV bekerja dengan cara mengenalkan bagian dari bakteri yang telah dilemahkan kepada sistem kekebalan tubuh.

Contoh vaksin PCV:

  • PCV13 (melindungi dari 13 jenis bakteri pneumokokus)

  • PCV15 dan PCV20 (versi baru yang mencakup lebih banyak jenis bakteri)

Siapa yang disarankan menerima PCV?

  • Bayi mulai usia 2 bulan

  • Orang dewasa dengan kondisi kronis

  • Lansia yang belum pernah menerima vaksin pneumonia

2. Vaksin PPSV23 (Pneumococcal Polysaccharide Vaccine)

PPSV23 melindungi dari 23 jenis bakteri pneumokokus. Vaksin ini lebih sering diberikan kepada orang dewasa dan lansia.

Siapa yang disarankan menerima PPSV23?

  • Lansia usia ≥ 60 tahun

  • Dewasa dengan penyakit paru-paru kronis, gangguan jantung, diabetes

  • Orang yang memiliki imunitas rendah

pafi menjelaskan bahwa pada beberapa kasus, dokter akan merekomendasikan pemberian kombinasi antara PCV dan PPSV untuk perlindungan maksimal.

Jadwal dan Cara Pemberian Vaksin

Untuk anak-anak, vaksin pneumonia diberikan secara bertahap, yaitu pada usia:

  • 2 bulan

  • 4 bulan

  • 6 bulan

  • Booster pada usia 12–15 bulan

Untuk orang dewasa dan lansia, vaksinasi biasanya diberikan sekali, atau bisa lebih tergantung pada kondisi kesehatan dan jenis vaksin yang digunakan. Konsultasikan dengan dokter atau apoteker dari pafi untuk penyesuaian dosis dan jadwal yang tepat.

Apakah Vaksin Pneumonia Aman?

Vaksin pneumonia telah digunakan selama bertahun-tahun dan terbukti aman. Efek samping umumnya ringan dan bersifat sementara, seperti:

  • Nyeri atau kemerahan di area suntikan

  • Demam ringan

  • Lelah atau tidak enak badan

pafi Tembilahan mengingatkan bahwa manfaat vaksin jauh lebih besar dibanding risiko efek samping yang bisa ditangani.

Mitos yang Perlu Diluruskan

Masih banyak mitos seputar vaksin pneumonia di masyarakat. Berikut beberapa di antaranya menurut pafi:

Mitos: “Vaksin hanya untuk anak-anak.”
Fakta: Lansia dan orang dengan penyakit kronis sangat disarankan menerima vaksin ini.

Mitos: “Saya sudah sehat, tidak perlu vaksin.”
Fakta: Bahkan orang sehat pun bisa terkena pneumonia. Vaksin membantu mencegah penyakit, bukan hanya mengobatinya.

Mitos: “Satu kali vaksin cukup untuk seumur hidup.”
Fakta: Beberapa jenis vaksin butuh booster tergantung usia dan kondisi medis.

Peran PAFI dalam Kampanye Vaksinasi Pneumonia

Sebagai organisasi yang menaungi para apoteker, pafi Tembilahan aktif mengedukasi masyarakat tentang pentingnya vaksin pneumonia. Apoteker dari pafi berperan dalam:

  • Memberikan informasi yang benar tentang jenis dan jadwal vaksin

  • Membantu masyarakat memahami manfaat vaksin

  • Mendampingi pasien dalam pengobatan pneumonia atau pencegahannya

  • Bekerja sama dengan puskesmas dan rumah sakit dalam pelaksanaan program vaksinasi

Dengan pendekatan yang informatif dan ramah, pafi ingin memastikan bahwa seluruh lapisan masyarakat memiliki akses dan pemahaman yang tepat soal vaksin pneumonia.

Pneumonia adalah penyakit yang berbahaya tapi bisa dicegah dengan vaksinasi. Mengetahui jenis vaksin, jadwal pemberian, dan siapa saja yang perlu divaksin adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan keluarga.

pafi Tembilahan (Persatuan Ahli Farmasi Indonesia) mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap vaksinasi sebagai langkah perlindungan jangka panjang. Jangan ragu untuk bertanya kepada apoteker pafi jika Anda memiliki pertanyaan tentang vaksin pneumonia. Bersama-sama, kita bisa wujudkan generasi yang lebih sehat dan tangguh terhadap penyakit infeksi.